Kalau Mushab bin Umair adalah "First Islamic Ambassador" ke Madinah, maka kenalkan sahabat hebat ini, Mu'adz bin Jabal, orang kepercayaan Rasulullah ﷺ yang ditunjuk untuk menjadi duta besar menuju Yaman. Penunjukan Mu'adz ke Yaman ini episode penting loh sob. Soalnya Yaman adalah negeri kaya raya yang strategis dalam perdagangan internasional saat itu. Pertanyaannya: Kenapa Mu'adz yang dipilih?
Mari mengenal beliau lebih dekat. Nama Mu'adz bin Jabal sangat masyhur di kalangan generasi sahabat. Sebab ia adalah lelaki Anshar yang pikirannya cemerlang, wajahnya gagah dan karakternya pemberani. Suatu kali Rasulullah ﷺ bersabda, "yang paling paham tentang ilmu halal dan haram dari umatku adalah Mu'adz bin Jabal" (HR Tirmidzi). Beliau masuk Islam di usia 18 tahun, bahkan menyaksikan sendiri Baiat Aqabah yang kedua bersama generasi yang usianya lebih tua darinya.
Kedudukan Mu'adz di sisi Baginda Rasulullah ﷺ terlihat salah satunya dari episode Pembebasan Kota Makkah. Setelah Makkah masuk dalam pelukan Islam, Mu'adz ditunjuk oleh Rasul ﷺ untuk tinggal di kota tersebut dengan sebuah misi: mengajarkan Al Qur'an kepada penduduknya. Sebuah kehormatan luar biasa yang hanya diberikan pada orang yang luar biasa.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda tentang ilmu Al Qur'an yang dimiliki Mu'adz, "pelajarilah Al Qur'an dari 4 orang ini: Abdullah bin Mas'ud, Ubayy, Mu'adz bin Jabal dan Salim." (HR Al Bukhari)
Melihat keberhasilan dakwah dan manajemen Mu'adz bin Jabal dalam mengerjakan tugas-tugas dakwah, Rasulullah ﷺ menunjuk beliau lagi untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Yaman. Penunjukan Mu'adz untuk berangkat ke Yaman adalah kali terakhir perjumpaan beliau dengan Baginda Rasulullah, sebab sepulangnya Mu'adz ke Madinah, Rasulullah ﷺ telah wafat menghadap Rabb-nya.
Meskipun sangat sedih, namun Mu'adz tidaklah berpaku tangan dan terus berduka cita. Beliau melanjutkan tugas mulia dakwah untuk membebaskan wilayah Syam dari cengkraman Romawi Timur. Di sana, Mu'adz mendapatkan kepercayaan dari Khalifah Umar bin Khattab untuk mengajarkan Fiqh kepada penduduk Syam. Umar berpidato, "Siapa yang ingin belajar Fiqh, hendaknya datang pada Mu'adz bin Jabal" (Siyar A'lâm An Nubalâ')
Tahukah kamu? Mu'adz bin Jabal wafat dalam usianya yang masih sangat muda, yakni sekitar 30 tahunan. Ketika wabah Amwas menyerang wilayah Syam, sahabat Abu Ubaidah bin Al Jarrah yang merupakan gubernur wilayah tersebut, wafat. Kemudian Mu'adz diangkat untuk menggantikan beliau menghadapi kondisi genting itu. Saat berjuang memimpin Syam melewati wabah, Mu'adz menjemput takdir syahidnya. Radhiyallahu Anhum ajma'in.
Sumber :
- Siyar A'lâm An Nubalâ', Imam Adz Dzahabi
- Ar Rijal Haula Ar Rasul, Khalid Muhammad Khalid
- Thabaqat Al Kubra, Ibnu Sa'ad
No comments:
Post a Comment