Terkadang seseorang murtad (keluar dari islam) disebabkan oleh ucapan, atau perbuatan atau keyakinannya, atau keraguan yang muncul di dalam hatinya.
Empat perkara ini semuanya dapat menjadi pembatal-pembatal yang merusak aqidah. Dan sungguh para ulama telah menyebutkan perkara ini di dalam kitab-kitab mereka yang disebutkan di dalam bab
باب حكم المرتد
باب حكم المرتد
Dari ibnu Abbas Radiyallahu'anhuma, Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
من بدل دينه فاقتلوه. (خرجه البخاري في الصحيح)
وفي الصحيحين أن النبي صلى الله عليه و سلم بعث أبا موسى الأ شعري إلى اليمن، ثم أتبعه معاذ بن جبل، فلما قدم عليه قال : أنزل، و ألقى له وسادة، و إذا رجل عنده موثق، قال : ما هذا ؟ قال: هذا كان يهوديًّا فأسلم ثم راجع دينه - دين السوء- فتهود، قال : ﻻ أجلس حتى يقتل، قضاء الله ورسوله، فقال: إجلس، نعم، قال: ﻻ أجلس حتى يقتل، قضاء الله ورسوله، ثلاث مرات، فأمر به فقتل،،
Maka Hadist di atas menunjukkan bahwa hukum orang yang murtad dari Islam harus dibunuh jika ia tidak mau bertaubat. Adapun ketika ia diminta agar bertaubat, kemudian ia bertobat dan kembali masuk Islam maka ucapkan Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), dan jika ia tidak mau bertaubat dan tetap di atas kekufuran dan kesesatannya maka orang tersebut dibunuh, agar menyegerakan ia masuk ke dalam neraka. Sesuai dengan sabda Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam:
من بدل دينه فاقتلوه.
"Barangsiapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah dia" (HR. Shahih Bukhori).
Referensi:
Al Qowadihu fil aqidah. Syaikh Bin baz. Hal 12-13
Pontianak, Selasa 16 Safar 1441/15 Oktober 2019
Akhukum..
Abu Abdillah Auditya
Alumni S-1 Kimia Untan 2013-2018
Murojaah:
Abu Aisyah Dodi Iskandar
Alumni S-2 Pendidikan Kimia UNY 2012-2014
No comments:
Post a Comment