Sumber Gambar |
Kedua orang tua memohon kepada Allah agar dianugerahi keturunan yang soleh dan mendoakan anak-anak agar dikaruniakan rezeki oleh Allah berupa hidayah, kesolehan, keistiqomahan, dan kekokohan di atas agama Islam.
Dengan menauladani para Nabi sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengabarkan kekasih-Nya Nabi Ibrahim Alaihissalam berdoa:
"Tuhanku, karuniakanlah kepadaku seorang anak dari kalangan orang-orang yang soleh." (As-Saffat:100).
"Tuhanku, jadikanlah keturunanku menjadi orang-orang yang terus menerus melakukan sholat." (Ibrahim:40)
Demikian juga Nabi Zakaria Alaihissalam dikisahkan selalu berdoa:
"Di sanalah nabi Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Beliau berkata: Tuhanku, anugerahkanlah dari sisi-Mu anak yang baik, sesungguhnya Engkau Maha Mendengarkan doa." (Ali-Imran:38)
Dan di antara do'a Ibadurrahman yang telah dipuji oleh Allah, doa mereka:
"Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan yang dapat menjadi penyejuk hati kami dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al-Furqon:74)
Dan di antara nikmat dan kemuliaan dari Allah yaitu Allah Azza Wa Jalla menjadikan doa kedua orang tua untuk anak-anaknya pasti dikabulkan (mustajab) dan tidak tertolak. Sebagaimana ditegaskan dari Rasulullah Sholawatullah Alaihi Wa Salamuhu, Beliau bersabda:
ثلاث دعوات مستجابات لا شك فيهن:دعوة الوالد، و دعوة المسافر، و دعوة المظلوم
Dan kedua orang tua juga seharusnya memperhatikan kedudukan do'a sehingga dapat berhati-hati dari mendoakan keburukan bagi anak-anaknya terutama dalam keadaan marah. Maka jangan terburu-buru mendoakan anak-anaknya dengan doa yang buruk sehingga bisa jadi dikabulkan doanya lalu mengalami penyesalan yang mendalam.
Rasul kita Al Kariim telah memperingatkan dari mendoakan yang jelek. Beliau bersabda:
لاتدعوا أنفسكم، ولاتدعوا على أولادكم، ولا تدعوا على أموالكم، لا توافقوا من الله ساعة يسأل فيها عطاء، فيستجيب لكم
Qotadah rahimahullah berkata:
يدعو على ماله، فيلعن ماله و ولده، ولو استجاب الله لأهلكه
Al allamah Abdurrahman As sa'di rahimahullah:
وهذا من جهل الإنسان وعجلته حيث يدعو على نفسه وأولاده وماله بالشر عند الغضب، ويبادر بذالك الدعاء كما يبادر بالدعاء في الخير
Referensi:
Rakaa-iz fi tarbiyatil abnaa-i. Syaikh Prof. Dr. Abdurrazak bin Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr. hal 8-10
Pontianak, 9 Syawal.1440/ 12 Juni 2019 ba'da Isya
Abu Aisyah Dodi Iskandar
No comments:
Post a Comment